Nafisah
Pokoknya hanya berselang kurang dari 100 jam. Bahkan salah satu penerima tamu, kalau tidak salah perwakilan Kedubes Jepang (*tim yang satunya ke Kantor UE, or UN) sampai menangis terharu bahwa kami seolah memaksakan diri (*bukan memaksakan mungkin tepatnya) untuk tetap datang ke Jakarta dan atau tetap menjalankan Ekskursi.
Kira-kira, kayaknya sih (*lupa dapat subsidi Kantor HI gak nya) total biaya itu over 60 juta. Itu ketolong banget Vita yang punya koneksi militer kalau ga salah sehingga kita dapat hotel gratis (*dan tempat yang sama Vita kemudian menikah----sampai 2 jam saya di prosesi akad dan dipaksa among tamu agar ikut sarapan pasca akad, saya ga lihat sama sekali HI UGM).
Andai kami batal ekskursi gegara merapi meletus, saya masih yakin warga HI bisa ngulang urunan. Saya berasumsi banyak sekali studi ekskursi kampus di yogya (*bagi keilmuan yang harus ada studi ekskursi) mungkin membatalkan. HI angkatan saya memaksa tetap "show must go on" bukan karena ya terlanjur duit puluhan juta. Serius: diulang lagi urunan juga masih bisa.
yang paling gampang untuk mengingatnya bukan karena sumpah pemuda meski tanggalnya sama. Tapi karena sedemikian panik saya memang butuh hadir di acara level doktoral - paper presentation, saya ga sempat ngucapin met ultah ke teman baik saya Anggie di jam 00.00
Saya punya kebiasaan selalu seperti itu. Tanya aja siapapun yang diasosiasi dekat dengan Prada, pasti punya bukti Prada mengucap ultah mendekati jam 00. Wulan bahkan ketiduran padahal saya pernah setidaknya jam 1, saat dunia belum ada WA dan Twitter.
Dan terjadilah pagi itu. Awalnya tentu dimulai malamnya. Saya ga mungkin lanjut acara studi ekskursi. Dan Wulan mendengar. Dan entah paginya gimana caranya, dia sudah bawa mobil sendiri. Detilnya sudah pernah di note tentang dia saat ultah.
Ga lebih cantik dibanding Wulan. Lagi covid pun orangnya meski baik2 aja. Ga akan bisa dicari oleh hewan2nya Wulan karena hewan2nya Wulan sengaja saya jebak ke wanita yang keliru.
Sejak di meja maskobis, saya sadar "i'm not for her" tuk Wulan.
Tapi, saya menghitung hewan2 nya Wulan mengganggu sampai 63 akun pertemanan saya. Ngapain coba. Saya berjanji semuanya dipenjara. Atau anak cucu nya. Dan mastermind nya yang diluar HI UGM. Dan mastermind lain yang berusaha membunuh ibu saya. Ga akan dalam waktu dekat ini: tapi orang2 lupa saya bisa sedemikian "ngejar" jika saya berusaha. Saya bersumpah mengejar. Bahkan jika mastermind nya orang dekat Wulan pun, saya seret penjara kapan pun waktu itu tiba.
Tapi saya ga akan membuat Wulan dipenjara. Saya membiarkan dia dikutuk. Dan saya akan memastikan keturunan saya kelak tahu kebaikan Wulan. Terutama di hari yang sama saat teman baik saya Anggie ultah m seriusan, saya lebih ingat 28 itu Anggie ultah dibanding sumpah pemuda. Dibanding ultah Bill Gates, Ahmadinejad.
Kalau saya ga ikutan acara paper presentation doktoral, tulisan saya ga mungkin rutin sengaja/ga sengaja dibaca lawyer di Singapore. Atau siapapun. Atau tiba2 saya mendapat email "langgan membaca tulisan" dari ekstensi email yang bukan Gmail. Entah Korsel, Thai, Turki, Kazakhstan, bahkan suatu waktu pernah Cile.
Kalau saya ga ikut, tepatnya memaksakan ikut present paper, saya ga terbiasa memaksakan menulis dengan jelas-jelas wajah sampai bibir saya nyeri saraf, tangan pun nyeri, tapi tetap menulis in English. Therapy agar saya ga mudah lupa, atau mengendur daya ingat saya.