99 Persen Cowo Normal
Mbak-mbak alumnus FK UGM yang dikabarkan diselingkuhin oleh suaminya (*baru aja punya bayi Ya Allah), nikah baru tahun ke-2 weddingversary (per 4 Juli 2020——artinya nikah sebelum kegilaan covid wafat 1000+ per hari sejak 16 Juli-22 Agustus), kalau fotonya dijejer sama Wulan, mungkin 99,99999% cowo normal akan milih perempuan ini dan bukan Wulan. Cuma gue 0,0000000 sekian itu: yang tetep pilih Wulan. Even her couple now, kalau dijembrengin Dua Foto, bakal milih foto mbak2 diselingkuhin.
Gue pingin banget nulis superpanjang atas muaknya tradisi selingkuh di / oleh pelaku penjahatnya seleb. Tapi karena ngetik sambil tiduran di pasir tepi danau, pendek dulu aja. Low bat pun
Diduga selingkuh dengan aktris film yang dianggap "simbol perlawanan - perjuangan patriarki". Ughhhh damn. Kado gue ke orang lain, kru film yang sama, nyaris dilepeh sama kru tersebut (& temen dari kru tersebut). No, ga nyampai dibilang " Sukurin, karma". gue lebih percaya karma nya akan lebih besar, ini cuma kebetulan kasus (pertama) ke aktris yang lain. Yang ngelepeh kado, ada lagi entar karmanya.
Apa Wulan nyadar ya hal2 karma jelek kekgini? Perempuan yang lebih cantik ((((BAGI LAKI2 NORMAL)))) dibanding dia, lebih muda, pacaran sejak SMP, diselingkuhin. I was..... menjumpai karma-karma yang lebih Tragis, dan sampai urusan nyawa.
Damn fuck. Pacaran sejak SMP (pun) cuma gegara aktris (oknum aktris), tetep flirting. Oh mba2 IG selebgram putih banget dan nyaris kukira blasteran, yang doyan pamer cleavage dan kemesraan dengan suaminya, tetep aja dicerai karena konon (si ex suaminya) kegatelan dengan perempuan lain....
Damn.... If. ... Jika gue beruntung pacaran dengan / pada wanita sejak SMP, it's mean mbak2 arsitek di Jerman. Yes I'm jerk. SMP muhammadiyah padahal (*ada di note lain). Dan dipastikan betul dia bahkan juga belum nikah, dan jomblo pun----my stringer in Germany bolak-balik memanas-manasi. Dan gue ga ada perasaan apapun lagi. Aduh bodoh sekali, Prada.
Karma itu bisa berupa banyak hal. Cacat fisik. Atau dibunuh anaknya sendiri. Atau apapun.
The bond with my unit went deeper than even family. I can't see future, but not her. She saw right through everything, about me, about my enemies.
Gue sangat solider dalam pertemanan dan pekerjaan. Gue kasih nyawa atau status positional jabatan gue, berulang, cuma demi pertemanan dalam pekerjaan. Gue juga ga sungkan, misal, Tyo-Dea-Haqi-Uky (*note Punggung) yang punya hutang moral selama kuliah ke gue, lalu mereka minta tolong lagi ke gue: gue kasih apapun sebisa gue. Karena mereka baik banget ke gue. Orang di kampus yang, menurut gue, dia ga punya utang sama sekali gue, tapi gue berutang banget sama dia, adalah warga asing di HI. last time (yang haqul yaqin dia lupa kejadiannya----karena jadwal harian ngampus aja dia lupa, apalagi kebaikannya dia sendiri) gue nyaris mati, dan beneran di tolong di sepinya malam Yogya. Gue ga pernah lupa. Dan gue ingin banget bales kebaikannya dia. Repeat, sumpah demi Allah, misal Tyo-Dea-Haqi-Uky butuh banget suatu hal ke gue, karena mereka amat baik, gue akan melakukan apapun. Sebersumpah untuk membalas kebaikan temen gue yang tidak berpaspor Garuda.
Berbeda terbalik pada hewan2 seperti Tiago, Molphi, Satwi, Hamdican, Parama, Wimardhi, Rafadino, Dhardhur gembrot DLL: gue minta mohon banget Allah manjangin umur gue sebisa gue bales dengan berbuat baik seluas mungkin ke orang banyak untuk menegaskan mulianya mulia Prada, sampai2 kelak keturunan hewan2 ini malu banget ganggu gue dan pingin bunuh saking malunya. Last time bahkan hewan2 ini ngeganggu "Uda" gue.
Again. The bond with my unit went deeper than even my family. I can't see future, but not her. She saw right through everything, about me, about my enemies.
Saat temen kerja gue tolong banget-banget, dia minta banget dia percaya yang dia "lihat". Dia tahu betul Prada sangat anti zodiac, anti tarot bukan semata Prada Muslim (*hey, 10+ dari 80an yang bisa/close friends di IG gue, tarot reader sebetulnya).
Gue takut bencana itu makin melimpah ke hewan2 itu, plus ke wulan. Apalagi udah nyenggol "Uda" gue. Dan ngeliat keluarga dari mbak2 yang diselingkuhin suaminya karena (oknum) aktris ternyata keluarga yang amat elite, gue ke ingat banget bukan apa yang diramal temen gue (perempuan) ke gue. Tapi orang2 yang berulang kali ngejahatin gue.
Kenapa ya orang2 kegatelan. Dan kenapa orang2 (kegatelan tapi kaya) selalu dapat pemaafan publik, publik hening ga mencaci (*note saya: Diskriminasi Corb).
Kuingin banget 3-4 hari lagi nulis ini jauh lebih lengkap.
I was (another) part issue of 0,0000000 %: dijahatin Wulan (& hewan2nya) tapi tetep berbuat baik. Orang normal akan meminta Wulan atau hewan2 ini mati. I’m not. Ditengah gue nyimpen waspada atas kebrutalan karma yang akan menimpa Wulan (*menurut penglihatan temen gue). Lebih pedih dibanding cuma cacat. I was worried about you, in years.
Tapi advice yang amat personal kapan tau: Love should not be hurtful and cause pain this way. It should be shared joy, so please sleep Prada.
Dan semakin sedikit membiarkan Wulan & hewan2nya menderita, semakin sedikit gue melukai Mrs Prada. Entah siapapun dia. mungkin Allah ga ridho gue peduli sama Wulan. “Harusnya ELO peduli sama perempuan lain”.
I was loyal. But…. ..
Damn. Bayinya masih kecil banget. Dan lebih menyedihkan: selingkuh kekgini amat2 lazim dan bukan semata di 021.
Let it go. Let it go. Let it go. Gue bersumpah, kalau opsi nya cuma Dua, bukan Tiga, hanya antara mba2 yang amat viral dan amat cantik dan UGM pun tapi diselingkuhin, Aku memilih Wulan yang juga UGM. seperti kata lagu yang views nya 53 juta dan 38 juta views, Wulan di pelukan lelaki lain. Gue sudah menduga nyaris sedekade lalu, sebelum gue ke Melia Purosani. Wulan tidak pernah “sedang cantik-cantiknya”, dia selalu luar biasa cantik, sejak ospek di San Siro.
Gue percaya, orang ketiga, bernama Mrs Prada, jauh lebih mulia dan lebih cantik, dan mengobati luka yang menganga bertahun-tahun.