Insurance vs Celeb [Premi dan (Bonus) Miliaran vs selebritas]
Yang mengerikan dari kuasa Allah, kuasa Tuhan, adalah bahwa Dia bisa melakukan-menumbuk-membenturkan apapun yang ultra ekstrim, dan membuat semuanya menjadi kebingungan. Kehendak-Nya, istilah di agama saya.
Tuk sebelum terlalu jauh: teman amat baik saya di seangkatan kampus, bekerja di asuransi-afiliatif bank bumn. Dia sedikitpun ga pernah pamer apapun di WA stories atas posisi saya yang Corporate Culture & CEO office. Saat kantornya pesta tahun baru di prambanan (*karena saya diikuti-mengikuti berbagai pengacara kantornya), tidak sekalipun tampak teman baik saya ini. Yang lucu, Klub favorit teman baik saya ini disponsori asuransi swasta, mungkin, asuransi swasta terbesar dunia: Allianz. Dia fans Juventus.
Saya sendiri fans Klub satunya lagi yang disponsori Allianz: Munich. Tim Perempuan FC Bayern disponsori utama oleh Allianz (*yang cowok: Deutsche Telekom / T-Mobile).
Sekitar 4 bulan lalu viral berbagai staff asuransi swasta, bukan asuransi bank bumn sama sekali, all yang terlibat dalam video viral adalah asuransi swasta. Viral dimana mereka pamer bahwa gaji, atau mungkin lebih tepatnya (keseluruhan) income dalam sebulan adalah 700 juta - semiliar dalam sebulan. Ga salah tulis: sebulan.
Video tersebut menimbulkan makian banyak banget orang ternyata. Pamer yang ga penting.
Tidak ada satupun oknum yang pamer adalah dari asuransi bank bumn, utamanya asuransi tempat teman saya bekerja. Murni semuanya yang pamer adalah asuransi swasta.
Dan celakanya yang menjadi polemik adalah Indra Bekti. Saya sebisa mungkin berdoa terus-menerus kepada Indra, penyakitnya mengerikan banget, kalau gabisa dikata tragis.
Mungkin Indra Bekti adalah amat sedikit seleb yang terlalu luas jangkauannya: ga punya musuh, dan sekaligus dikenal berbagai kubu. Nyaris seperti almarhum Olga Syahputra. Yang tragis selain penyakitnya, dia jelas berteman dengan sesama IB, yaitu Indy Barends. Dan Indy punya teman, saya ga menggoogle sama sekali, murni ingatan TK, bahwa temannya Indy, yaitu Indra Safera, sesama "Indra", seingat saya dulu juga jatuh kepeleset or apapun, & wafat. Alfatihah tuk almarhum Indra Safera. Saya paham kepiluan bukan hanya jelita istri Indra Bekti tapi juga Indy Barends.
(Tentang Radio, bisa dibaca disni)
Salah satu job Indra Bekti, yaitu penyiar radio di V-Radio, adalah radio yang (seingat saya) cuma V-Radio & RRI Jakarta & Prambors, cuma tiga radio Jakarta yang bisa didengar sampai ke Rangkasbitung (135-140 km). Saya ga pernah bisa mendengar radio lain lebih jernih dibanding tiga radio itu jika di Rangkas. Sejak 2020, idul fitri hari sekian pasca pulang diperbantukan penanganan covid bulan-bulan kritis-awal munculnya covid.
(Tentang rumitnya covid, bisa dibaca disini:)
Anda bayangkan bahwa (1) kubu ultra pamer bernama agent asuransi swasta, kini bermusuhan dengan (2) kubu ultra pamer bernama selebritas. Mungkin ditengah hedon, selebritas ngamuk jauh lebih murka diantara mereka (kepada asuransi) karena pihak asuransi menolak klaim Indra Bekti, terlepas memang kabarnya Indra Bekti baru meng-iur 6 bulan.
Penjelasannya bisa saya pahami: teman2nya ga mungkin bawa Indra Bekti ke RS yang ditanggung BPJS karena kedaruratan. Kakek Nenek (dua-duanya almarhum/ah) saya juga begitu: karena darurat, anak2nya bawa ke RS yang ga dijamin BPJS. saat meletus gunung kelud, dan abunya melintas antar provinsi, sangat Mustahil anak2nya bawa ortunya ke RS yang dijamin BPJS. Saat itu terpaksa ke RS yang jauh lebih segera.
(Tentang polemik BPJS, bisa dibaca disini:)
Bayangkan Dua kubu ini kini saling mengasah pisau kebencian. Magnitude amat sayangnya para selebritas ke Indra Bekti sangat gampang anda lihat di stories2 IG seleb harusnya.
Saya ga yakin seleb2 kemudian boikot berbagai asuransi (swasta): entar kalau mereka yang celaka, Gimana. Tapi saat teman bagi mereka, Indra Bekti, diperlakukan menyedihkan oleh asuransi swasta, maka saya ga tau apakah oknum2 di video yang viral pamer gaji minimal 700 juta sebulan, bisa nyenyak saat orang yang mungkin ter-,paling-disayang seleb seindonesia saat ini, diperlakukan hina oleh salah satu asuransi. Cuma karena baru meng-iur 6 bulan. Dan bayangkan ingatan publik lainnya, non seleb, melihat berita "koq gitu ya asuransi swasta" saat mungkin sebagian publik masih ingat video viral pamer pendapatan nyaris semiliar sebulan. Saat keluarga Indra Bekti sempat open donation.
Ku sedih banget Indra Bekti tragis kayak gini. Radio tempat dia kerja bisa didengar sampai Rangkas saat saya sendirian beres2 rumah (yang amat berantakan, ditinggal 5 tahunan setelah akad) disaat covid masih awal2 banget di dunia. Alfatihah tuk kesembuhan Indra Bekti.