Lee Sun-kyun (Lee Seon-gyun; Lee Sun-Gyun)
ketengilan, suara berat/dalam/brass, bahasa tubuh, postur Lee Sun-kyun mirip banget Vino G. Bastian. Untuk kedua kalinya saya menulis tentang Pop-Culture Korea Selatan.
23 Agustus 2022, NYT merilis riset amat mendalam-amat lama kegiatan risetnya-amat panjang naskahnya yang intinya: di belahan dunia lain, sebetulnya ada orang yang amat mirip kita, dan jauh lebih mirip kita dibanding saudara kandung sendiri (*istilah kerennya: Doppelganger). Lee Sun-kyun (kelahiran Seoul) mirip banget Vino G. Bastian (kelahiran Jakarta) dan bahkan bukan cuma wajah tapi banyak hal. Tapi, setiap melihat akting Lee Sun-kyun (Lee Seon-gyun; Lee Sun-Gyun; —tapi selanjutnya saya lebih memilih ejaan Lee Sun-Kyun), saya selalu teringat teman (amat) baik saya: Hyo Ung-kang (*dia memilih dipanggil UNG).
=======
Seingat saya sebelum letusan merapi. Jelang patungan uang sebisa saya dan uang ibu saya, untuk pindahan ke rumah baru. PASTA ditayangkan di Indonesia. Entah kenapa tuk pertama kalinya saya dan ibu saya menyukai (lagi) serial Korea. Bertahun sebelumnya adalah Winter Sonata (ditanayngkan dulu banget tiap jam setengah 2 pagi—-jam diumana Ibu saya bikin pastel untuk dijual), karena ibu saya membuat pastel.
(*Lee Sun-kyun dan Jeon hye-jin istrinya)
Saya amat jarang menonton Drama Korea dan amat pemilih tuk Film dan Series. Saya lebih suka film Korea (spesifik, kalau) tentang perang antara Korea Utara-Korea Selatan, dan atau persaingan intelijen pasca perang Korea, dan atau perbatasan/DMZ (demiliteration zone). Saya bukannya gatau Squid Games dan film atau series korea lainnya. Tapi setiap saya lihat trailer series korea, saya enggan banget. Saya ga kunjung lagi menonton series Korea selain PASTA, sampai saya kembali iseng di Netflix dan menemukan “MY MISTER.”
PASTA adalah penghubung awal saya tahu Lee Sun-kyun. Diluar film “peperangan Korea”, tentu saja saya nonton Parasite (saya nontonnya kalau tidak salah di Yogya) — dimana Parasite pun ada Lee Sun-kyun. Jika dilihat tanggal produksi dan semacamnya, diyakini setelah menjalani 16 episode syuting MY MISTER, Lee Sun-kyun terlibat dalam film pemenang Oscar: Parasite.
Anda akan menyadari (minimal bagi saya) bahwa ketengilan, suara berat/dalam/brass, bahasa tubuh, postur Lee Sun-kyun mirip banget Vino G. Bastian. Paling tengil tentu saja saat Lee Sun-kyun di PASTA, tapi di film atau series manapun, bahasa tubuh yang amat tengil dari Lee selalu ada. Bahkan disaat series MY MISTER yang amat sedih sekalipun, suara tengil Lee ada. Bahkan ditengah warga Korea Selatan, julukannya adalah “The Voice” karena suara beratnya & tengil yang unik.
(*dua foto terkait series MY MISTER. Dua foto adegan di episode 16/episode terakhir. PLEASE NONTONLAH sebelum ga ada di Netflix)
Lucunya, Lee Sun-kyun ternyata belum pernah main di film laga spesifik Korea Selatan-Korea Utara. Malah istrinya (Jeon hye-jin) bolak-balik main film tema spy dan atau konflik Korea Utara-Korea Selatan, bahkan ada yang sedang diputar karena masih baru, yaitu HUNT, dimana HUNT yang jadi Director dan aktor utamanya adalah pemenang EMMY perdana dari Korea Selatan, yaitu Lee Jung-jae. Kalau film laga lainnya, ya Lee Sun-kyun pernah. “A HARD DAY” yang dibintangi Lee bahkan diadaptasi oleh Amerika Latin dengan judul sama. Bahkan series yang dibintangi Lee, yaitu Dr. Brain, adalah series berbahasa Korea pertama yang dipasang di apple TV+. Bayangkan, pemenang Screen Actors Guild Award (Amerika) pertama untuk kategori Performane by Cast; aktor untuk film pertama Korsel menang Oscar, aktor untuk series pertama berbahasa Korea di apple TV+.
Andai Paulo Coelho (iya, novelis terkenal itu) memuji MY MISTER jauh lebih awal, mungkin antara IU atau Lee Sun-kyun jadi warga Korsel paling perdana memenangi EMMY dan bukan Lee Jung-jae. Mungkin suntuk dengan lockdown Covid, pada 18 September 2020, Paulo Coelho meng-twit bahwa dirinya sanggup marathon 16 episode MY MISTER dan terharu. Kontan, dan jadi wajar, di IMDB dan atau komen-komen YouTube atas potongan video shooting MY MISTER atau pun OST MY MISTER, jadi penuh warga kosmopolitan, dan bukan semata warga Portugal atau Brasil. Sayang banget Pak Coelho telat nonton (*aku pun). Coba beliau nonton lebih awal, mungkin MY MISTER lebih dulu terkenal dan bukan SQUID GAMES.
Sekitar 36 jam lalu, dalam stories Vino, diunggah bahwa Miracle in cell no.7 film yang dibintanginya, menjadi (sementara) film Indonesia dengan rating IMDB tertinggi. Angka IMDB cukup volatile, mari lihat 3 pekan kedepan. Sementara dirinya (Vino) juga unggah film yang dibintangi istrinya (Marsha Timothy) yang me-remake Noktah Merah Perkawinan (yang awalnya series, tapi dibikin jadi film). Bahkan Vino dan Marsha main film bareng, Oktober nanti tanyang, yaiotu Qodrat. Terlepas sudahada Widyawati-(alm)Sophan Sophiaan yang amat awet pernikahannya, saya belum menemukan yang seromantis Vino-Marsha diantara seleb NKRI. Bahkan MAsrha Timothy masih ngetwit (hingga saat ini) pakai echofon saking jadulnya Ya Allah.
Vino dan Marsha sama-sama harmonis. Vino mungkin, sejauh ini diluar Jeff Bezos (*tapi Jeff tuk kategori akun twitter; Vino tuk IG), yang bisa saya temukan, bahwa hanya Vino, selebritas negara manapun di dunia diatas 4 juta followers, yang followingnya hanya 1—istrinya sendiri Marsha. Saya pingin banget kelak bikin akun IG lagi dan hanya mengikuti Mrs.Prada. Meski perceraian di Indonesia bukan super tinggi kayak Amerika, tapi perceraian sesama aktor/aktris di Indonesia bisa dikata “diatas rata-rata warga Indonesia.” Saya ngefans Vino dan Marsha bukan karena Vino main di Catatan Akhir Sekolah (*yang membuat demam promnite kelulusan dimana-mana), tapi karena justru lagu amat sedih, yang modelnya ya Vino dan Marsha. I was…… pernah menjadikan lagu Tapi Bukan Aku (*ya betul sekali, sepertinya Vino dan Marsha kenal satu sama lain pertama kali gara-gara jadi model video klip ini) sebagai NSP bertahun-tahun. Anak-anak HI lintas kampus pasti mendengar lagu ini, bukan semata HI UGM tentu saja, kalau menelpon saya. Cuma satu orang yang begitu terkenang kenapa saya memakai lagu ini, dan saya ga pernah lupa pertanyaan dan ga pernah lupa nada suara dirinya bertanya. Mudah-mudahan kamu ga pernah dipukuli atau mengalami kekerasan dari Tunangan kamu.
Lee Sun-kyun dan istrinya Jeon hye-jin lebih langka lagi untuk ukuran Korea Selatan yang cukup tinggi perceraiannya: sama-sama pemain film/seleb, 13 tahun lebih menikah dan masih langgeng. Mirip kan sama Vino dan Marsha Timothy yang langgeng. Menurut penelitian Jae Yop-kim pada 2016 (Prevalence & Trends in Domestic Violence in SK), satu dari enam wanita Korea Selatan yang sudah menikah, mengalami kekerasan. Angka yang terlalu tinggi — dan bahkan terlepas sensitivitas wamil / wajib militer di Korsel (*prelevansi laki-laki di Korsel sebetulnya kuat banget, bukannya perlente).
Balik ke MY MISTER. IMDB ditulis 9.1. Ini amat tinggi baik Film atau Series apapun negaranya. Batman Dark Knight, satu dari tiga film (bukan series) terbaik dunia (bersama Shawshank Redemption dan Godfather) bahkan hanya 9.0. Angka 9.1 ini amat sulit berubah karena seriesnya aja sudah 2018. Beda dengan Miracle in Cell no.7 nya Vino. Parasite sendiri 8.5, juga termasuk amat tinggi.
Saya awalnya mengira amat tingginya MY MISTER secara rating IMDB karena “settingan”. Maksud, utamanya karena fans/die hard IU (Ji-Eun Lee) bisa jadi ngasih review sebaik mungkin secara amat masif. Followers IU mencapai 27 juta akun, kemungkinan besar IU adalah 15 besar akun Korea Selatan paling masif difollow—-tertinggi Lisa Blackpink yang 81 juta akun, sekalipun Lisa keturunan Thailand. Bisa banget 27 juta orang ramai-ramai merevies sebagus mungkin MY MISTER misalnya. Lee Sun-kyun malah ga punya IG.
(*Lee Sun-kyun dan IU)
Tapi cuma dua episode awal MY MISTER, saya nangis kejer dong. Dan saya coba lihat komen-komen lagu OST yang dipakai di MY MISTER di YouTube, semua nyaris serupa: banyak warga dunia yang sebetulnya jarang nonton Korea Drama seperti saya, tapi bahkan saat nonton MY MISTER mereka nonton lebih dari sekali karena saking bagus dan mengharukan. Jadi angka 9.1 bukan bohongan atau settingan. Saya kini ditahap berusaha menghapal dialognya MY MISTER in english dan bahasa Indonesia. Saya hapal dialog PASTA, SPOTLIGHT (tentang pemerkosaan pendeta di Boston) dan nyaris semua dialog series HOMELAND, BILLION, dan CASTLE.
Tiap kali adegan minum alkohol (bir, soju, apapun) Lee, terlebih saat di MY MISTER, saya teringat betul Hyo Ung-kang teman baik saya. Dia tahu betul saya memeluk Islam, tapi dia tidak cukup memahami bahwa di Islam dilarang minum bir. Tapi dia amat baik, dan tidak pernah mabuk di ruang kuliah atau di tempat futsal. Saya tidak sebagus Ung dalam menjadi striker, karena posisi saya lebih ke gelandang sayap. Saya satu-satunya teman dia di HI yang diperbolehkan tahu kos nya, karena kebetulan justru dekat dengan rumah saya sebelum saya pindah (lagi).
Saya tahu angka kematian harian covid di Korea Selatan masih lebih tinggi per kapita dibanding Indonesia (sampai saat ini pun). Tapi saya benar-benar berharap Ung hidup. Ung amat baik. Mungkin memang itulah gambaran seperti Lee Sun-kyun, orang-orang Korea yang amat baik. Dan khusus Lee: setia, langgeng.
Ung kesepian di Yogya saat kuliah. Persis Lee di MY MISTER. Suka minum bir di kosan-nya. Saya kangen banget Ung teman amat baik saya ini. Saya berusaha mengenang kebaikan dia dengan menonton sebanyak mungkin film dan series Lee Sun-kyun.
Semoga Lee Sun-kyun dan istrinya Jeon hye-jin, dan juga Vino G. Bastian - Marsha Timothy langgeng. Amin….
(*dua foto film terbarunya: Kingmaker. Lee jadi analis politik utama untuk Capres)
Kalian harus banget nonton PASTA dan utamanya MY MISTER. Banyak banget pelajaran hidup di MY MISTER.