Nafisah Ratanti Wulandari, 1 month after
Ini bahkan sempat bahas sepakbola. bahas lain-lain. No, no War issue in here
(20 Mei 2022, 20.20)
Saya dididik membenci Juve. Karena kebetulan itu klub yang----- disupport Ibu saya. Almarhum ayah saya malah fans Udinese. Saya memilih AC Milan (selain Fans Chelsea dan ---- tentu saja Fans Bayern). Jangan sedih: karena ibu saya mencintai timnas Italia, saya tentu berpihak ke DFB. Timnas Jerman.
Tapi ada berita sedih dari Turin.
Paulo Dybala tidak mau pindah dari Juventus sebetulnya. Dan hal langka: striker baru Vlahovic langsung cocok dengan cara bermain Dybala ---- meski Juve sudah terlalu jauh jarak poin dengan Dua Klub Milan saat memboyong Vlahovic.
Bahkan Dybala jelas berkenan memotong gajinya. Tapi management klub ga mau memperpanjang. Laga terakhir dengan Juve, dia menangis di depan fans Juve di Allianz Arena Turin. Terlihat footage juga para management klub ikut memberi tepukan---meski senyum kecut.
Fans mencintai Dybala, dan murka ke management, meski Fans tidak bisa ngapa2in. Lucunya Juve kini menarget "another Argentinian": Angel di Maria.
Hasan Salihamidzic (Sporting Director FC Bayern) yang bermain lama untuk Munich, pernah beberapa tahun juga di Juventus. Hasan sejak bertahun lampau "naksir" cara bermain Dybala. Tapi saya tidak yakin Munich sungguh2 ingin menjadikan Dybala bermain dari awalnya Allianz Arena Turin ke Allianz Arena Munich, utamanya menggantikan Lewandowski yang sangat ingin pindah meski kontraknya masih sampai 2023. Dybala sangat ingin (kini, kabarnya) bergabung dengan AS Roma, dan kebetulan punya pelatih yang tahu betul cara mengolah dendam: Jose Mourinho.
(14.2 juta views hanya dalam sekejap, belum video lainnya. segegap gempita itu disambut)
Dybala amat mencintai dan berkorban. bayangkan ternyata ujung-ujungnya Juventus cuma pingin beli Argentina lainnya yang tidak kemudian Dybala menjadi “kebanting” kualitasnya, sekalipun kabarnya mau beli (lagi) Paul Pogba, dan bahkan Juventus ga lagi kekurangan duit jika mau beli Pogba dan berbagai pemainnya. Dan Dybala ga masalah potong gaji demi bertahan. Tapi tetep aja dibuang Juventus.
-------
Inggris punya sejarah buruk dengan Jerman. Bukan semata Perang Dunia. di sepakbola pun. Jerman hanya 1x kalah di laga "non penyisihan" tuk level Piala Dunia dan Piala Eropa: kalah di Piala Dunia 1966 di Inggris, laga Final. Sisanya Inggris kalah semua.
Tapi setidaknya dalam sebulan terakhir, warga Inggris beranjak mencintai (dua; 2) warga Jerman.
Saat perpanjangan kontraknya hingga 2026, Jurgen Klopp bilang simpel "istri saya {Ula Klopp} ga mau meninggalkan rumah yang dia bangun susah2". Klopp memastikan semua bawahan kepelatihan juga dikontrak sampai 2026 dan bukan hanya Klopp. Sangat mungkin kalau lancar, Klopp akan melatih Liverpool selama Fergie di EmYu. Klopp adalah pelatih yang sudah menang semua jenis Piala yang bisa diraih Liverpool. Dan sampai detik ini saya ketik, Liverpool masih mungkin juara di 4 kompetisi berbeda dalam musim yang sama. Warga pelabuhan dan kotanya Beatles mencintai Klopp.
Kemarin, saat saya gabisa tidur di ruang ber-AC Kontrol Kendali pabrik, laga Chelsea dimainkan. Tapi ada yang special: Fans Chelsea membentangkan spanduk raksasa berwajah pelatih Thomas Tuchel, suatu hal amat jarang dilakukan fans Chelsea. Tuchel tersipu malu, lalu tertawa, dan memeluk salah satu anggota kepelatihan Chelsea saat melihat spanduk raksasa tersebut.
Saat awal-awal Perang Rusia-Ukraina dan seolah Chelsea runtuh karena Roman Abramovich dipaksa menjual Chelsea dan penyitaan macem2 dan ditutupnya rekening macem-macem, Tuchel berkata kira2 begini terkait bagaimana duit2an kalau Chelsea harus pergi ke luar negeri karena masih masuk babak perdelapan final Champions League (vs Lille):
"Chelsea masih punya bus, dan saya masih punya uang tunai tuk beli bensin, saya setir sendiri para pemain saya ga masalah koq. Saya kira krisis Chelsea biasa saja dan saya pernah menjalani yang lebih parah"
Tuchel pernah melatih klub superkaya lainnya: PSG. Dan baik Klopp dan Tuchel pernah melatih klub yang sama, tidak terlalu saya suka---justru rival malahan, tapi terbiasa amat berhemat: Borussia Dortmund. Jadi Tuchel ga sedang sombong atau riya' kalau bilang "saya pernah koq dalam situasi yang jauh lebih buruk secara finansial".
Fans Chelsea respek ke Tuchel. Klub yang amat sering ganti pelatih, kini tuk Tuchel, dipasang spanduk raksasa. Semacam “gila ya ditengah dipersulit gegara Rusia - Ukraina, masih bisa perempat final UCL, final piala FA, dan urutan ketiga klasemen EPL”. Seorang Jerman dicintai di jantung London. Pride of London ---- I'm sorry, dek (*adek saya fans Arsenal dan Real Sampah----maksudnya Real Madrid).
------
You always need to make time for the things that are important. That's why Wulan.
Saya meyakini Wulan mungkin mau berkompromi kayak Dybala --mungkin. Tapi krisis nya di tempat kantornya lebih dalam. Saya yang "di luar", sejak 2020, merasa betul (kantor dia) berdarah2, lebih berdarah dari Chelsea tanpa Abramovich misalnya.
For more context, 2006, saat Barca vs Chelsea (yang menang Chelsea kala itu), artinya Barca sempat main di Stamford Bridge dong. Deco, pemain Barca, ditanya kesannya saat bermain melawan Chelsea karena Barca kalah. Alih-alih permainan, Deco memuji fasilitas luar biasa canggih di Chelsea, per 2006. Padahal, Barca ya klub raksasa juga.
Orang2 selalu menyebut tiga klub tradisi Eropa: Real Sampah----maksudnya Real Madrid, Barcelona, dan Munich. Secara khusus Todd Boehly, pemilik baru Chelsea saat ini hanya mention dua: Madrid dan Munich sebagai patron contoh pengembangan Chelsea kedepan, mungkin karena Barca sempat bankrupt duit2an. Biasanya disebut empat klub, tapi EmYu terpuruk setelah Fergie. Cuma Allah SWT yang bisa menolong EmYu.
Jadi seekstrim itu "Chelsea dengan Abramovich" dan "Chelsea tanpa Abramovich".
Wulan tempat nya sangat canggih: ada kantor super canggih di Slipi, ada juga di BSD. surga betul, bukan, bagi Wulan---logikanya: warga amat kaya BSD, kemudian salah satu unit Traveloka di BSD. Saat proses mengetik ini, artinya 24 jam setelah bocornya berita massive firing berbagai startups, TIDAK DISEBUT nama kantornya tapi Saya paham clue nya (kantor apa saja), dan dari estimasi 200, 24 jam kemudian estimasi firing lintas kantor mencapai 6000.
Saya ga cukup takjub Wulan tidak mau menulis namanya di listing sedang otw nyari kantor dalam list terpisah "nama2 yg nyari kerja", karena ada setidaknya 80 nama yang sekantor dengan dia dan Sebagian lebih tinggi dan lebih banyak tahun kerja nya di banding dia. Atau dia sudah dapat kantor baru. Entahlah
Pertanyaan terbesarnya: kenapa Prada yang terbiasa struggling, malah kasihan sama crazy rich, sejak 2020 (awal2 covid). Crazy Rich, anak sulung pun
You always need to make time for the things that are important.
Saya kapan tahu, kayak nya 8 hari lalu, melihat video dari aktris Maya Septha. Kira2 begini isinya:
"Ada anak yang terbiasa melihat Ibu bapaknya kerja, amat cukup duit macem2, dan dua2nya tampakkan secara vulgar membeli macam2 ke anaknya, terlepas mungkin duit suami di transfer pula ke istri nya, toh dibelikan juga tuk anaknya. Ada anak yang terbiasa melihat hanya ayahnya saja yang Royal, meski tahu Ibu nya masak macem2. Ada anak yang terbiasa melihat Ibu nya yang Royal beli macem2 tuk dirinya. Perbedaan sederhana ini perlu banget dibicarakan si anak tadi saat menuju pernikahan dengan orang lain".
Pernikahan bahagia itu terdiri dari dua orang pemaaf.
Kelapangan dada untuk memaafkan, dan kemurahan hati untuk meminta maaf.
Saya pasti bisa melakukan poin pertama dan kedua. Tapi Wulan tidak pernah bisa di poin kedua. Meski Saya selalu bisa tuk jadi poin pertama bagi Wulan tanpa Wulan melakukan hal kedua.
Saya berharap Mrs Prada dan Saya bisa melakukan dua hal ini sekaligus.
Saya tidak memiliki (contohnya) cinta manajemen klub Juve, maka mau berusaha terus-menerus kayak gimanapun, Saya gabisa, dalam kasus Dybala, berminpi main lagi di Juve.
Saya ga tau butuh berapa tahun lagi diterima 07. toh Jerman butuh 77 tahun pasca PD 2 baru kemudian 2 warga Jerman dicintai betul Kota Liverpool dan London. 15 tahun masih terlalu pendek.
Siapapun yang ada di pihak saya, dengan dan tanpa medsos, menyatakan "07 ini psikopat kali sama kamu, Prada". Saya juga gatau. Terakhir kali obrol2 panjang amat lama sampai setengah 2 pagi, Saya juga gabisa ngerti kebencian 07, kebencian hewan2 ini.
Saya tahu ada 1-2 yang mereda kebenciannya karena covid: ada sanak saudara yg mati karena covid lalu mawas diri. Tapi ada yang justru karena saudara nya mati kena covid, kini jauh lebih beringas mengganggu Saya.
Saya ga kaget Sebagian hewan2 HI UGM 07 akan makin beringas membenci Saya kalau istri dan anaknya mati.
Kebencian itu murni awalnya cuma hal simpel: hewan2 ini sangat patuh ke Wulan.
Saya benci kematian. Saya meyakini 2009 lampau, meski jam setengah 10 malam, atau jam 10 malam ya, saya satu2nya --- bahkan dihitung berhari2 kedepannya, yg ngejenguk salah satu "hewan" diatas. Kemudian ga sempat dijenguk sesama HI 07 ya karena sudah idul fitri. Dan dia kemudian pakai kruk berbulan2 lamanya.
Saya ga yakin ini akurat sepenuhnya. Tapi seingat saya, pada hewan yang lain, kayaknya 2008 deh, jelang UAS semester ganjil, saya jadi yang pertama jenguk salah satu hewan di kosannya. Saya ingat betul saking ga bisa geraknya dia, dia terpaksa kencing di botol2 bekas karena kamarmandi Dan kamarnya ga menyatu-----ya namanya kos super murah. Kemudian baru beramai2 yang lain jenguk. Saya suspicious karena ini anak kemana koq ga kunjung di kelas. Sementara sebagai ketua kelas, saya iseng (sering iseng) lihat berlama2 daftar tandatangan absensi.
Ini hewan kemudian jadi dosen. Jumlah tingkat menulisnya ga pernah lebih intens dibanding Saya meski Saya ngurus pabrik. Padahal dia dosen. Andai Saya jadi dosen, Saya bisa pastikan jumlah Saya menulis journal bisa 20x lipat dibanding dia.
Hewan lainnya, agak pilu sih. Saya awalnya sudah pindah ke jauh lebih pelosok, tidak lagi di Kota. Lagi proses pindahan pun. Pelan2 memindahkan barang dari Kota Yogya ke *******. Tapi Saya mendengar berita lelayu. Saya yakin betul Saya datang duluan ke tempat lelayu, yang berjarak 36 kilometer dari rumah baru Saya. Baru 20an menit kemudian teman2 sekelasnya (dia HI A, Saya B).
Saya benci kematian, sungguh. Tapi saya ulangi, Saya ga kaget puluhan hewan HI 07, belum lagi ajak HI kampus lain, akan makin benci ke Saya kalau suatu waktu anak dan istrinya mati.
If you aint got no haters you doing something wrong.
Sementara Saya ga pernah menyerang Wulan. Alih-alih: Saya mendoakan sebaik mungkin. Termasuk pasangan terbarunya. Nama lengkapnya. Bahkan nama lengkap Wulan pakai binti -----konon di Islam akan lebih terkabul. Saya ga sengaja tahu nama tersebut sejak kuliah.
Regardless or whatever happened or how many miles away you are, i still care her. I cared very deeply about Nafisah Ratanti Wulandari.
I don't know how much I try to do knock "a heart" door.
I didn't understand just how much I cared about Nafisah Ratanti Wulandari.
One day if Nafisah change abruptly about her mind, still if, I just want she said "come here" to kiss. Like Emily Rhoades to Seth Wright (Season 2, episode 9)
I regret the damage done to Nafisah---then shout to everyone to attack me, more than anything. And I would gladly die if it would make Nafisah whole again. And I will sacrifice mine so that she can keep her. Sacrifice to patience facing a brutality her friend(s) try to kill my mom (unconditional, unexpected) and bothered me & my friends every day. Even until this midnight.
Kejadiannya benar-benar hadir seperti perkiraan, saat saya peduli dengan dia dan kantornya sejak April 2020 (1 bulan covid menerjang Indonesia) dan mengirim kado bagus banget, yang mustahil dikirim ditengah blokir jalanan dimana-mana, dan sayanya juga entah dimana. Saat dirinya ultah April 2020. Karena saya menyayangi dia. Dan benar-benar kejadian saat ini: chaos start-up di sleuruh dunia, ga cuma Indonesia.
-------
Pertanyaan yang lebih mengganggu pikiran saya, dan mungkin tidak pernah terpikir orang lain seperti ini:
Bagaimana kalau Nafisah Ratanti Wulandari minta tolong ke kamu, hal amat signifikan yang hanya bisa dilakukan oleh kamu, dan minta tolong itu segera. Setelah kamu pernah berjam2 menunggu, bertahun2 diabaikan.
Saya bahkan belum resmi 31. Saya tahu betul cerita2 tidak masuk diakal tentang (serba-serbi) pernikahan. 55 tahun menikah sangat harmonis, ternyata diam2 menikahi teman SD nya dan baru ketahuan (perselingkuhan) sudah berusia 4 tahun pas wafat, kasus kira2 kayak gitu (mungkin angka tahunnya berbeda) ternyata banyak. Artinya ayah saya memang terlalu pendek hidup ——- meski dalam cerita di keluarga besar, ayah saya berbuat amat banyak macem2. Ayah saya ga sampai usia 40. Melawan rezim Soeharto dengan segala lelucon dan hal2 ga masuk akal menjahati ayah saya dan bagaimana secara tidak masuk akal pula ayah saya melewatinya—— justru karena ayah saya akalnya panjang banget.
Dan banyak banget cerita2 gila, ga masuk akal, dalam hal pernikahan. Saya ingin memposisikan, sekalipun saya amat jauh dari menikah, saya masih terlalu dikit banget menjalani dunia----ternyata. Masih amat sangat mungkin hal lain terjadi ke saya kedepannya, yang lebih liar dibanding dugaan saya.
Pertanyaan diatas lebih mengganggu bagi saa, karena jika itu terjadi, masalah utamanya bukan Saya: tapi Mrs Prada itu sendiri. Yang diasumsikan artinya jelas bukan Nafisah Ratanti Wulandari.
Bagaimana saya berusaha menjelaskan kepada Mrs Prada ——- yang artinya bukan Nafisah (diasumsikan demikian), bahwa setelah puluhan tahun saya menikah (*belasan aja deh---- anggaplah 2041 saya baru menikah tahun ke-12), suatu waktu Nafisah meminta tolong ke saya —— dan hanya saya yang bisa nolong. Mrs Prada akan membela dan mencegah saya berbuat menolong dengan “kamu dilukai Nafisah puluhan tahun Prada, kenapa harus nolong dia, yang melukai kamu puluhan tahun bersama ratusan orang, melukai tanpa henti tanpa ampun”.
Saya berharap banget Mrs Prada sekeras itu sayang, membela, dan mencintai saya. Bukan karena saya selalu dilukai wanita lain dan akhirnya malaikat, perempuan yang memilih menjadi Mrs Prada sanggup mencintai saya. Tapi saya ga sanggup dilukai. I let my romantic stole by the thief. I let the thief wins. I let a whore/slut wins. I let a cheated wins.
Saya meyakini betul Mrs Prada menyerap habis luka puluhan tahun saya (saat saya kelak menikah—yang mungkin masih bertahun kedepan) atas segala luka batin dan kerugian materiil + imateriil yang ditimbulkan Nafisah & ratusan teman-temannya sejak hampir satu dekade lalu. Bahkan meski saya memaafkan terus-menerus Nafisah, karena saya “indebted to Nafisah Ratanti Wulandari”.
Saya, merujuk video Maya Septha, tidak termasuk bagian yang cukup jelas dicontohkan. Tapi jelas Ibu saya berkorban amat banyak, meski saya ga pernah tahu uang dia darimana saja selain kerja. Kerja setelah ayah saya wafat, saat saya masih terlalu kecil—-apalagi adik saya.
Tapi seperti penjelasan Maya Septha:
Saya berusaha agar orang lain ga semenederita saya. Saya di bertahun lampau, terbiasa, bukan cuma di hari Ultah saya, tapi minimal dua kali sepekan, memastikan siapapun sekantor makan. Kantor saya berskala 150 karyawan, 24 jam lampu dan AC.
di skala pabrik, ga se-24 jam itu, Saya memastikan Tim Pabrik ga menderita di tengah covid, dengan uang saya sendiri.
Saya gatau nilai moral Nafisah apakah akan berbentur dengan (cara hidup) pasangannya saat ini dalam membandingkan kasih sayang orangtua, merujuk Maya Septha. Bandingkan sekali lagi dengan saya: ibu saya membagi hati untuk 2 anaknya. Nafisah Ratanti Wulandari anak semata wayang dengan orangtua lengkap. Belum privilege dan materi.
Saya berusaha Mrs Prada, entahlah siapapun itu, kapanpun tiba, mau berkompromi dengan Saya atas apapun.
I don't know how many email over the years and she didn't answer one. Tapi sejak kuliah, tiap kali ada yg nanya jadwal atau file kuliahan, jarang ada yang balas meski awalnya minta tolong. Then, Saya kirim masif saja utamanya jadwal. Dan kemudian bareng2 bikin IRSA, tidak harus melulu via email.
Pertanyaan terbesar (lainnya) mungkin, bagaimana Prada (nanti, entahlah) mencintai Mrs Prada yang bukan Nafisah. Saya pernah, mencoba setinggi gunung. Saya paham saya terlanjur mencintai Nafisah, dan itu tantangan kesetiaan saat saya pernah mencintai, men-tunang-i perempuan lain. Sangat benar2 setinggi gunung, agar Saya lega "ternyata Saya bisa mencoba amat mencintai melebihi --- dulu, pernah--- Nafisah". Sampai tunangan saya bersebadan dengan entahlah tiga - empat pejabat tinggi dan pemuka agama" Klimaks berkali2". Istilah dia sendiri.
Sekitar 4 hari lalu, tiba2 suatu kantor asing mengemail Saya terkait ex tunangan Saya apakah masih berminat melanjutkan apply ---- entahlah gimana caranya email lamaran bertahun lampau masih dilihat. Saya gabisa jawab apa2.
Saya masih sanggup mencintai Mrs Prada yang, jika ternyata, bukan Nafisah, mencintai lebih bulat dan utuh di banding saat ini pun
I was being literal. There's no artifice about Prada. I try (totally) honest, decent, loyal.
Saya benar2 berharap Mrs Prada, siapapun namanya ---- yang saat ini sangat mungkin bukan Wulan, suatu waktu berkata:
I've dated so many normal guys, none of them worth a damn. If I needed help, if my life was on the line, Prada is the only person I would call. And Prada would came running.
Bahkan----- Saya masih berharap Kalimat itu diucap Nafisah. Bukan orang2 biasa lainnya yang saya pernah tolong di tiap RS atau klinik, apapun negaranya, sampai sembuh.
Nafisah tahu betul saya cukup cepat langkahnya. 4 tahun kuliah.
I know everyone will not satisfy everyone. I really worried, one day, a bloody karma just hammered Nafisah Ratanti Wulandari because (sin by) her friends.
Saya gabisa tidur macem2 bukan semata 19-20 mei artinya sebulan setelah saya sampai (jam 4 pagi) menunggu Nafisah Ratanti Wulandari membalas dan atau menelpon. Sebulan setelah saya lebih dulu menyapa Rendy, baru kemudian Nafisah. Bukan semata bocornya masalah firing dimana2. Bukan cuma karena teman2 saya diganggu teman2nya Nafisah di medsos.
Saya gabisa tidur kalau musibah itu benar-benar tiba dialami Nafisah.
Afterall I still love her in all my heart. Abundantly
I’m not trying to flatter Mrs Randy. I admit, too frequently, too eloquently, pray, Nafisah and him successful to married.
1.11
21.05.2022