Shaman, Against all Odds
Daripada kepikiran berita wafat yg muncul di Yogya (ga bisa dan ga mau kuverifikasi----malas memverifikasi kematian orang jahat/kubu jahat), lebih kepikiran gegara mimpi sebelum salat malam.
Secara irasional, gue percaya cenayang seseorang. Orangnya hidup jauh lebih menderita dibanding gue, lebih tabah, & memang beneran "melatih untuk melihat"---- ga kayak gue yg ga melatih" Melihat masa depan". Orang yang super tabah kayak temen gue (secara irasional gue yakini) memang lebih transparent melihat masa depan. Mata Batinnya lebih sanggup melihat hal2 di depan, sehingga mungkin dia tabah banget sama cobaan yang dia jalani. Gue kalah tabah. Dia berulang, ga dua atau tiga Kali "prad, Pokoknya pernikahan atau Mrs Prada elo itu, hanya akan menimbulkan keributan puluhan ribu laki-laki". gue sampai menjelaskan beberapa nama perempuan tuk menggambarkan skala nya, dan dia bersikukuh " Ga ada apa2nya". Bersikukuh berulang kali.
Secara teknis, dari semua kenalan &/ teman, ga ada satupun yang cowok menikah dengan orang asing (Asiatic, Caucasian, Arabic, Slavic, Afro, apapun).
Nila (Melbourne), Ncep (Tokyo, Idaho), Kak Dotta (Minnesota), Prima (Berlin), Desi (otw sih --- Entah mau Madrid, Rome, or Glasgow), kak Nita (Bangalore) semuanya perempuan.
One day, gue ketakutan Mrs Prada adalah Yahudi Tulen, karena biasanya Tuhan ngasih hal ultra ekstrim (*elo bencinya apa, yang dikasih Tuhan ya yang elo sangat benci*). I don't have clue about Wulan bcs ---- I'm Javanese too, Kraton pun. Masa' gue membenci Jawa.
Nyaris satu dekade amat eloquent & amat tinggi frequent "meng ignored simplifikasi" hal2 amat indah diMelia Purosani, mencoba meyakini "pasti milik orang lain", dialog2 dengan Tuhan kupercaya betul (bahwa Tuhan) men setting " Mrs Prada yang nyari kamu, bukan kamu. Mrs Prada yg nyadar kamu pasangannya, bukan kamu yang duluan sadar".
Premis ginian memastikan betul gue tidak mungkin bersama 20 April.
Tapi skalanya, gue terlampau yakin cenayang tsb: menimbulkan huru-hara puluhan ribu laki-laki. Dan ga pernah ada apa-apanya skala huru-haranya (digambarkan temen gue),jika gue komparasi dengan kelakuan bejat gerombolan hewan yang pernah sampai ga sengaja Menimbulkan tindakan yang nyaris membunuh nyokap gue
Dua hal irasional: jabbariyah-ish Prada sejak bahkan sebelum bertemu di Melia ----sampai sekarang mendoakan satu wanita yang itu-itu saja, "setia berdoa detail sederhana itu-itu saja". Sangat percaya pada Tuhan. Sangat pengalah atas segala hal2 buruk.
Dan komplementer meyakini irasional cenayang dari temen gue, karena gue juga bisa "Melihat" Tapi ga setransparan temen gue.
Ibunya sakit parah. Bertahun2. Jauh lebih tabah dibanding gue. Semoga mama mu sembuh ya, sis.
Saya masih percaya semua orang bisa melihat pertanda, tanpa harus menjadi Shaman beneran.
3.45
16.05.22