Yang Amat Muda, Yang (Sama Pula) Rentan Korupsi: Akhirnya Indonesia Punya Menteri Lahir 1990 - an
Sebagai anak HI, saya iri dengan Sebastian Kurz. Saat 6 tahunan lalu, dia sudah Menlu Austria padahal kelahiran 1986, cuma dua tahun lebih sedikit dari Wulan, dan hampir 5 tahun dari saya. Karena guncangan politik di Austria, dia tiba-tiba harus menjadi Kanselir Austria. Saya iri karena tidak seperti politisi muda lainnya di seluruh dunia (misalnya keturunan Bhutto yang juga amat muda dan langsung mengikuti jejak ibunya berpolitik), Kurz keluarga amat biasa saja. Lihat saja wikipedia atas dirinya.
Sampai 30 Maret lalu, berita bahwa dirinya diduga melakukan tindakan koruptif yang terkait pula dengan media terbesar di Austria. Ini seperti, kasarannya, politisi masih muda dan jadi Presiden RI, kemudian korup dengan MNC atau Kompas — dua-duanya kebetulan media terbesar di ASEAN.
Hanya setahunan lebih tua dibanding Kurz, Sanna Marin amat cemerlang di Finlandia. Bersama Anna Baerbock (meski Anna bukan Kepala Pemerintahan dan hanya Menlu Jerman), keduanya simbol wanita pemberani yang anti Putin. Karena juga ekonomi Finlandia dan (apalagi) Jerman amat signifikan. Anna, partai hijau jerman, anti perang, terpaksa menjadi hawkish karena Putin brutal pada Ukraina.
Tapi 10 jam lalu, Sanna Marin hanya mendapat 43 kursi parlemen dalam pemilu Finlandia. Dua partai teratas mendapat 48 dan 46 kursi. Sebegitu amat populernya Sanna Marin, ternyata umur jabatan PM nya pendek. Meski tentu saja dia bisa kembai (di lain waktu) menjadi PM.
Andai tidak ada kelahi politik antara Jokowi dan Nasdem, sangat mungkin menteri termuda sepanjang sejarah NKRI akan dipegang anaknya Surya Paloh, Prananda Paloh, yang menurut saya, isa saja disetting untuk menggantikan Menkominfo saat ini. Takdir berkata lain: Menkominfo makin chaos karena dugaan korupsi, perkelahian Jokowi dan Nasdem makin telanjang di dean mata publik saat bulan puasa. Takdir juga berkata lain: susah-susah Menteri Zainudin Amali melepas jabatan Menpora, Indonesia tetap saja gagal jadi tuan rumah Piala Dunia.
Lalu penggantinya adalah Dito, yang memang amat terkenal di Angkatan Muda Golkar, punya relasi bisnis amat luas karena ayahnya eks ANTAM pun. Untuk kedua kalinya di ASEAN, ada menteri kelahiran 1990an. Sebelumnya Syed Saddiq (kelahiran 1992). Lagi-lagi, meski amat populer, Syed Saddiq pernah disangkutpaut kasus korupsi di Malaysia.
Meski saya tentu saja amat suka generasi jauh lebih muda besegera menggantikan yang “tua-tua”, fakta yang muda-muda juga kena korupsi, membuat saya lebih berhati-hati untuk bergembira,