Semi Dictator Indonesia 2023 - 2024, Awkward, Pretty Similar Indonesia 1977 - 1978
I try very simply writing for very serious issue in Indonesia
Amman Jordan and Gaza Strip 5.49pm / Jakarta 9.49pm
Saya tidak cukup tenang dengan tensi suara ibu saya di telepon atau WA Call dalam 5 pekan terakhir. Ibu saya bisa menerima, meski naik turun mood, bahwa dirinya dan saya jadi target pembunuhan, minimal 3 kali upaya ditabrak dengan truk, yang dibayar - diplotting - disewa - dirancang hewan-hewan oknum hubungan internasional Universitas Gadjah Mada dan perusahaan rokok [asing dan nasional], serta konsultan asing dan lokal. Itu tidak menghitung berapa kali tiap malam di Jakarta saya hampir mati dibunuh.
Saya [dulu] benar-benar menyukai skema asuransi di / disediakan uber motor dan gojek, siapa tahu saya ditabrak fortuner oleh oknum jahat. HP lawas saya tidak pernah menghapus apps UBER sampai hp itu hilang.
Tapi nada suara meninggi ibu saya tentu saja berkorelasi atas kekecewaan ‘mengapa seorang anak yang dulunya cuma ingin fokus menjadi penjual martabak tiba-tiba memaksa ayahnya menjadi wakil presiden, atau sebaliknya.’ Di HP ibu saya ada folder khusus foto-foto dan video Jokowi meresmikan berbagai hal, salut pada Jokowi. Mungkin folder itu sudah dihapus karena kecewa.
Saya sengaja mencoba mencari wikipedia saja, agar fokus, untuk membandingkan bagaimana Soeharto di tahun kesembilan, kemudian merasa harus ‘mengontrol lepas landas’ sampai kebablasan hingga 1998. Saya masih ingat [terima kasih buku-buku IPS] apa yang terjadi di era 70an, tapi agar fokus, saya pakai berdasar wikipedia saja.
Beberapa hal yang terjadi pada 1977 - 1979 [atau setidaknya sejak 1975 - 1979] agak mirip dengan situasi dan animo dinamika hidup Indonesia di 2023.
Agar tidak kejauhan, pembaca saya batasi momen dimana 1967 - 1968 saat Soeharto menjadi Presiden adalah tahun ‘GIVEAWAY’ karena secara teknis masih kacau balau pasca PKI. Jadi kita fokus pada 1968 sebagai tahun NOL nya Soeharto.
Wow, saya baru sadar tanggalnya lucu. 20 April 1975, TMII diresmikan. Tanggal [tidak disertai tahun] yang mungkin menghantui saya dan kelak Mrs Prada bahwa hewan bernama Nafisah Ratanti Wulandari [pembuat kerugian triliunan di dua start-up] melakukan dog whistling pada ribuan orang sehingga saya dibunuh dengan segala cara. Saya pikir, momen TMII ini bisa diparalelkan dengan banyak momen, dilihat dari skala budget TMII dibandingkan total APBN per 1972, per 1973, per 1974, per 1975 misalnya. Momen TMII ini mirip-mirip Ibu Kota Negara NUSANTARA tapi skala mini. Atau pembangunan jaringan kereta api super cepat pertama di ASEAN.
Syahdan, memanfaatkan hubungan sangat baik eks Presiden Soekarno dengan Walt Disney [Soekarno pernah ke Disneyland dibantu Walt Disney, iya, lembaga yang lagi dibenci karena Israel Palestina, tidak sanggup menggaji lebih layak penulis naskah tapi sanggup mengirim uang ke Netanyahu], sehingga Soeharto kepikiran membuat Disneyland Asia kedua setelah Tokyo [pemerintah Jepang] memulai duluan membeli waralaba taman wisata. Entah bagaimana naik turun diskusi, dan gagal deal, sehingga yang dibangun ya TMII. Upaya membuat [ulang] Disnyeland Asia di Indonesia, konon, pernah diulang lagi [antara 2016-2020-, menyiapkan area ratusan hektar di sekitar Solo - Boyolali, intinya dekat Bandara Adi Soemarmo. Itulah kenapa tol Jawa khusus area Semarang - Solo - Yogya amat dikebut. Tapi batal [lagi]. Jokowi memilih ‘rumah baru’ yang dibayar pemerintah untuk setiap Presiden sebagai ‘kado jasa’ di area yang sama.
Ada 3 ‘semi mercusuar project’ di 1976, jika dikata biayanya besar. KTT ASEAN pertama di Bali. Lalu resminya Timor Leste jadi bagian NKRI, dan kemudian IPTN diresmikan. Beberapa momen ini signifikan sekali pada masanya, bukan semata karena amat menguras anggaran.
Semoga saya keliru, tapi sepertinya baru saat itu suatu negara Asia Afrika [dalam hal ini Indonesia] sanggup ‘mengakuisisi’ suatu area yang awalnya masih dikuasai Eropa, bangsa kulit putih atau kaukasian, dalam hal ini Portugal. Terlebih tim komando utamanya adalah [eks[ mantu Presiden SOEHARTO, yaitu Prabowo Subianto Djojohadikusumo [menikahi Titiek Soeharto pada 1983]. Ada kemungkinan, dalam ‘gut’ Soeharto, setelah belasan tahun sebelumnya IRJA [IRIAN JAYA / PAPUA] bergabung dalam NKRI, Soeharto berpikir harus dirinya lagi sebagai Presiden untuk belasan tahun selanjutnya untuk memastikan Timor Leste tetap bagian NKRI.
Dan IPTN tentu juga membangun potensi ‘gut’ dalam Soeharto, bahwa dirinya berusaha betul tetap jadi Presiden sampai belasan tahun tambahan untuk melihat NKRI bikin pesawat dari nol, bukan beli dari Boeing atau Airbus.
Pada 1977, saya kopi ulang utuh saja agar tidak multi tafsir. Senin s.d. Kamis, 24-27 Oktober — Diselenggarakan pertemuan 68 senat dan dewan mahasiswa se-Indonesia di kampus Institut Teknologi Bandung untuk merumuskan isu dan agenda bersama. Dalam pertemuan tersebut, seluruh Dewan Mahasiswa se-Indonesia menyepakati rumusan pernyataan yang diberi nama Ikrar Mahasiswa Indonesia, yang isinya mendesak MPR menggelar sidang istimewa untuk meminta pertanggungjawaban Presiden Soeharto terkait penyelewengan-penyelewengan dalam pelaksanaan UUD 1945 dan Pancasila.
Jumat, 28 Oktober — Ikrar Mahasiswa Indonesia dibacakan dihadapan 8.000 mahasiswa di kampus ITB, setelah membacakan hasil pertemuan Dewan Mahasiswa se-Indonesia, mahasiswa melakukan aksi demonstrasi di dalam kampus ITB, mereka membentangkan spanduk dan mengacungkan poster berisi tidak menghendaki Soeharto terpilih kembali menjadi Presiden Republik Indonesia masa jabatan ketiga atau 1978–1983.
Lihat, persis dengan saat ini, setidaknya sejak Maret 2023, upaya mengkritisi potensi JOKOWI 3 [TIGA] PERIODE dan kemudian berlnjut mencegah anak Presiden jadi calon Wakil Presiden [Gibran Rakabuming Raka].
Pada 1978, saya juga kopi ulang utuh.
Rabu, 22 Februari — Masjid Istiqlal diresmikan oleh Presiden Soeharto setelah hampir 17 tahun masa pembangunan. Pemancangan tiang pertama dilakukan oleh Presiden ke-1 Soekarno pada 24 Agustus 1961. 17 Tahun, artinya biayanya secara multiyear memang amat besar.
Kamis, 9 Maret — Presiden Soeharto meresmikan Jalan Tol Jagorawi. Jalan Tol Jagorawi adalah jalan tol pertama di Indonesia yang mulai dibangun pada tahun 1973, menghubungkan Jakarta-Bogor-Ciawi. Jalan tol ini dikelola oleh PT Jasa Marga dan melewati wilayah Kota Jakarta Timur, Kota Depok, Kota Bogor, dan Kabupaten Bogor. Sangat ‘Jokowi’ sekali yang pro pembangunan infrastruktur, pro tol.
Saya selalu khawatir Jokowi tidak bisa cukup percaya warga Indonesia lainnya punya komitmen yang sepermata, sekeras dirinya, untuk melakukan pembangunan fisik apapun. Atau, asumsi saya, Jokowi murka dengan Anies Baswedan yang bolak-balik bilang IKN bakal dihancurkan atau dibesituakan atau dibiarkan mangkrak, disaat blueprint Anie - Muhaimin Iskandar jelas-jelas juga akan membangun Kalimantan tapi menyengaja tidak ada satupun kata ‘IKN.’
Sama seperti Soeharto, yang terkesan, ‘saya harus terus memantau dengan posisi presiden’ yang kebablasan sampai 1998.
Tapi jika minimal 20 juta saja, ibu-ibu berubah radikal dari sangat pro Jokowi menjadi kecewa [meski tidak anti] seperti ibu saya, Prabowo - Gibran amat-amat dalam bahaya karena cuma unggul 2-3 persen di semua survei. Dan ini masih Oktober, dan semua kader militan PDIP akan melakukan segala cara menghancurkan Jokowi dan atau popularitas Prabowo - Gibran sampai hari pemilu 14 Februari 2023.
Mungkin….mungkin bawaan warisan dibunuh segala cara mengalir dari ortu. Ayah saya, almarhum, adalah pelaksana, insinyur berbagai infrastruktur, entah berapa kali dicoba disuap dan atau dibunuh atau dijebak dalam hal-hal seks yang aneh. Dan ayah saya loyalis PDI, yang kini bernama PDIP, seperti———- seperti ibu saya.
Bagi saya pribadi mungkin, meski sudah pidato tentang Palestina, masih ‘KURANG BANGET’ respon Jokowi. Lihat, Yaman, supermiskin dan hancur karena perang, lebih sungguh-sungguh membantu Palestina dibanding keseluruhan negara Timur Tengah dan bahkan Indonesia. Bahkan sekalipun Yordania dan Bahrain telah menarik duta besar. Dua negara ini bisa dikata dua dari empat negara paling ‘akrab’ dengan Israel selain Mesir dan Uni Emirat Arab.
Saat dokter perempuan atau perawat Palestina di Indonesia hospital Gaza, nyaris tidak istirahat sejak 7 Oktober, dan tiba-tiba baru sadar anak perempuannya [sejauh ini ditulis kabarnya masih hidup] remuk wajah dan badannya karena kena runtuhan bangunan [karena] dihajar misil Israel, hati saya sedih betul bahwa pejabat-pejabat Indonesia cuma bikin statement dan ga nolong apa-apa tuk Palestina.
Palestina tidak butuh uang. Palestina butuh ceasefire dan kemudian merdeka. MUNGKIN, saya jadi makin kecewa dengan Jokowi [justru] karen teriakan tangisan dokter ini.
=====================
I know a lot of high-ranking media, such as New York Times, Guardian, Anadolu, BILD, Spiegel, Financial Times, Strait Times, Washington Post etc subscribed my substack. Plestia Alaqad ready to be your Stringer inside Gaza under bombing by Israel. Plestiaa2011@gmail.com
Toddler with Plestia, before war, living in Northern Gaza and they evacuated to Southern Gaza. Since Friday, Oct 13, when Israel announced to every Gazans from northern move to southern, more than 5,000 killed in southern, not counting barbaric bombing in northern Gaza. Northern Gaza is being depopulated, while even residents in the south are ordered to evacuate as the israelis implement their ethnic cleansing. Refugee literally fulfilled Israel warning, and still killed with barbaric bombing by Israel. Documentation by Plestia Alaqad
Gazans people is normal people. Love puppy too like Caucasian and other people, other human. Via Plestia Alaqad / AlAqad, Gazans journo. 22 Palestinian journo killed. Plestia Alaqad beg to you to speak up for Palestine. Plestia, Yara Eid, Hind Khoudary are journo. Your engagement and or posting about Palestine helps Palestinian, currently not only very weak signal and electricity but also shadow banned.
========END————
Thank you, as always, for reading. If you have anything like a spark file, or master thought list (spark file sounds so much cooler), let me know how you use it in the comments below. Thank you so much for letting me vent! If you enjoyed this article, you can give pledge to me (click PLEDGE button) or simply share this article with a friend. It helps me more than you realise.
If you enjoyed this post, please share it.
______________
Professor Hendrik, Professor Eric, and another person, Prof David A. Andelman, former Bureau Chief NYTimes recommended my substack, also some Chief Technology of Financial Times (FT) recommended my substack, not only subscribe. I'd be happy to get more & more PLEDGE and recommendations for better crafted writing (via Bank Central Asia (with my full-name ADI MULIA PRADANA, clearing code 0140119, account number 0201558866 or via STRIPE. For me, prefer Bank Central Asia).
If a friend sent this to you, you could subscribe here 👇. All content is free, and paid subscriptions are voluntary.
——————————————————————————————————
-prada- Adi Mulia Pradana is a Helper. Former adviser (President Indonesia) Jokowi for mapping 2-times election. I used to get paid to catch all these blunders—now I do it for free. Trying to work out what's going on, what happens next. Now figure out and or prevent catastrophic of everything