Saat Hubungan Internasional UGM, Amat Kaya, Tahu - Bisa Menghentikan Korupsi, Tapi Membiarkan (*Pun Hingga Sudah Tidak Menjabat)
Tuk Senior saya di HI UGM, terlunta bertahun di Afrika, tak sepeser pun korupsi. Tuk Mba pekerja biasa, protes penipuan - double tapping. Tuk siapapun yang terambil ratusan ribu / jutaan deposit
Sorry for every english-speak reader, this is using Indonesian language. This is about massive corruption (potential corruption) in public transport. You can use a google translate if still interested.
(not in picture: around 11 emoney, flazz, BRIZZ. Two cards very rare, flazz-royal canin and flazz-Jakarta Post, but unlucky, lost. Yes, lookalike I fetish - love “kartu saldo”, fetish about this card.
START READING:
Sebelum menjadi amat viral, mulai viral tapi belum viral banget, saya sudah sampai menjelaskan ke orang yang dimaksud (Pak Anang Rizkani Noor - thanks jejaring panjang yang saya miliki untuk mendapat WA beliau, meski langsung diblokir) atas potensi double tapping. Agar ditangani lebih segera oleh beliau (karena ounya kuasa kebijakan amat besar), dan tidak menimbulkan kerugian —-kecil perlahan jadi membukit”, tapi memang kecanggihan PR (public relation) yang dilakukan diperparah masyarakat tidak secara intens berbulan-bulan memaki transjakarta (berbeda dengan makian warga pada kualitas KRL) membuat publik tidak sadar tersedotnya saldo, yang MUNGKIN, mencapai ratusan miliar. Bukan kebetulan Pak Anang juga PR master.
Per hari ini, kasus double tapping masih terjadi. Mungkin jutaan warga tersedot, tapi tidak sadar.
Saya tidak terbiasa bermain di area abu-abu bahkan sejak kuliah di Hubungan Internasional, hal dimana (mungkin) justru merugikan secara materiil dan imaterill bagi saya, saya sulit jadi kaya secara uang karena tidak terbiasa bermain abu-abu. Saya juga tidak terbiasa membiarkan power, membiarkan orang berkuasa, berlaku semena-mena.
Tulisan ini secara moral hazard harus saya lakukan, WAJIB saya lakukan, bukan semata bahwa jutaan warga Jakarta, hampir setahun, dikorupsi diam-diam uang elektroniknya secara sistematis. Secara Moral Hazard, Tuhan membiarkan saya melihat suatu twit(s), setidaknya 4 twit dilakukan, dari seorang akun, perempuan, saya yakini pekerja kantoran biasa, yang mungkin uang-nya paspasan. Saya tidak bisa menemukan twit dia lagi, dan bahkan akunnya hilang, entah diteror atau tidak. Kira-kira seperti ini (keseluruhan twit-nya), pada Oktober tahun lalu, 11 bulan lalu:
Saya tidak ingin diganti emoney saldo saya oleh PT_Transjakarta, tapi saya ingin meminta tanggungjawab saldo saya lari kemana karena tertarik berganda (*double tapping) saat naik Busway.
Kalau anda memakai kata “BUSWAY DOUBLE TAPPING”, anda masih akan melihat beberapa keluhan - makian, meski tidak sebanyak tahun lalu / Oktober - November tahun lalu. Entah pembuat twit menghapus twit-nya atau (entahlah) setelah Elon Musk beli twitter, banyak twit yang hilang dan algoritma jadi kacau.
Saya termasuk bagian whistleblower atas kasus dosen saya sendiri, amat berkuasa - amat populer - amat cakep - amat berkuasa keluarganya (karena saudaranya jadi wakil menteri), dimana si dosen ini melakukan pelecehan seksual.
Selama belasan tahun berbagai mahasiswa/i yang ngefans dosen ini, tidak mau tahu “dosa” dosen dimaksud, menyerang saya dengan berbagai cara. Sebagian dari mahasiwa/i ini, kemudian berkomplot dengan perusahaan rokok, untuk berupaya menghabisi saya dalam belasan tahun terakhir. Ibu saya hampir mati terbunuh, tapi tetap selamat, karena hewan-hewan HI UGM ini berkomplot.
Harganya terlalu mahal bagi saya untuk “hitam ya hitam, putih ya putih”, tapi saya ketakutan kalau saya di akhirat. Lucunya, keluarga besar saya juga menyinyir sikap saya yang “hitam ya hitam, putih ya putih”, tidak berkompromi, disaat salah satu sepupu saya, mungkin atau jelas-jelas kantornya, terkait suatu pemerintah daerah, terindikasi korupsi. Tapi bukan korupsi mengambil uang saldo emoney / uang saldo flazz / uang saldo BRIZZI anda.
Saya harus menulis ini, karena lagi-lagi saldo saya terambil dua kali (double tapping), yang harusnya 3500 saja, menjadi 7000. Rute yang amat ramai kalau senin-jumat, tapi saya kebetulan minggu ini harus bertemu seorang ekspat dan beberapa orang tertentu di SCBD: rute Palmerah ke Halte Istora Mandiri (*saya pakai bis palmerah - tosari, mandek di halte karet, baru ambil busway lagi ke halte istora mandiri). Normalnya 3500. Tapi lagi-lagi terambil 7000.
Untuk ke 649913730461 kalinya. Dan sangat mungkin 90% atau bahkan semua halte busway bermasalah seperti ini. Saya pernah terkena double tapping diantara Januari - September di 12 tempat berbeda.
Masalahnya bukan cuma karena yang apes adalah saya. Masalahnya adalah perubahan sistem tapping ini dimulai kurang lebih beberapa hari sebelum Anies Baswedan lengser, kira-kira awal Oktober 2022, dan sampai sekarang belum pulih. Bayangkan ratusan ribu jiwa mengalami double tapping (dan mungkin bisa 4-6 kali per hari). Tapi tidak sadar atau mendiamkan. Atau, seperti mba-mba pekerja kantoran dengan uang pas-pasan ngepas, keluhannya tidak didengar.
Sebetulnya direspon: (bikin proyek, artinya keluar budget lagi) video tentang meminta warga agar melapor jika mengalami double tapping.
Yang artinya video ini berbiaya ratusan juta rupiah (minimal), entah hire ke siapa.
Saya memang bawel, dan bahkan saya ga peduli melabrak dua orang HI UGM yang mungkin terlibat korupsi di kominfo (secara tidak langsung). Saya bahkan baru menyadari, tapi masih kurang bukti, bahwa ada korupsi lain di kominfo (bukan semata BTS), dan itu sebetulnya lebih menjengkelkan bagi perusahaan telekomunikasi yang berbisnis di Indonesia (SEKALI LAGIL bukan konteks BTS, tapi aspek lain).
Yang menjengkelkan bahwa perubahan sistem tapping ini, awalnya tidak pernah ada double tapping, tiba-tiba muncul dengan segala stiker di armada busway dan di halte (yang artinya PENGADAAN lagi, yang uangnya lari entah ke siapa), sangat mungkin karena salah satu senior saya, HI UGM, yang sudah di HI UGM bahkan sebelum ibu-ayah saya bertemu di kampus, tiba-tiba ditunjuk jadi HUMAS-Sekretaris Transjakarta. Orang yang sudah amat kaya triliunan mungkin, semua anak-anaknya dan dianya sendiri tidak biasa memakai kendaraan umum, tiba-tiba dijadikan sebagai Secretary of Board Trans Jakarta, meski cuma September 2022 - Februari 2023.
Saya melakukan protes, fisik datang ke kantor gubernur Jakarta, karena PLT Heru Budi membuka lagi desk meja publik di kantor gubernur (peninggalan ahok), memprint berbagai bukti double tapping dll. Saya juga melapor ke nomor hotline dan apapun yang diminta pihak Transjakarta (sesuai video “ANJURAN MELAPOR JIKA MENGALAMI DOUBLE TAPPING”).
Tapi 11 bulan, dan terus berjalan, warga Jakarta dan luar Jakarta, memakai rutin atau tidak rutin busway, terhisap saldonya. Saya meyakini betul apkir ini terjadi sampai 90 persen halte.
Pak Anang Rizkani Noor bahkan bukan cuma terkenal di KIROYAN misalnya. Bahwa KIROYAN bukan cuma terkenal sebagai PR Consulting tapi juga hal auditing, membuat saya bingung kenapa justru saat dirinya bergabung ke Transjakarta (meski cuma sampai Februari 2023), entah karena andil dirinya atau bukan, tiba-tiba skema tapping berubah, dan menimbulkan kerentanan-dan-benar-terjadi banyak sekali double tapping. Dan jika pun memang kebijakan ini cacat (bahwa ternyata mesin-mesin di ratusan halte busway) justru terindikasi melakukan double tapping, mengapa dirinya, punya power untuk mengaudit dan memperbaikim justru membiarkan.
Okelah dia off sejak Februari 2023. Tapi September 2023, 7 bulan setelah Februari, double tapping masih terjadi.
Saya malas untuk diam. MARAH. Karena ratusan miliar pendapatan busway artinya menghisap tidak langsung saldo ratusan ribu jiwa Jakarta. Bahkan video “ANJURAN MELAPOR JIKA DOUBLE TAPPING” cuma omong kosong: sampai september 2023, 11 bulan pasca settingan tapping berubah, double tapping masih terjadi. Mungkin ratusan pembaca dari puluhan ribu subscriber ini, juga adalah pemakai busway, dan tidak sadar saldonya terpotong berganda.
Saya menyaksikan orang-orang cerewet dengan (utamanya) KRL dan LRT. Utamanya KRL karena terjadi penurunan kualitas layanan setelah Pak Jonan tidak lagi menjadi Dirut KAI dan Menteri (Menteri Perhubungan, lalu Menteri ESDM).
*akan makin kencang cibiran warga bahwa mungkin memang LRT didesain setinggi 2 meter, tapi karena cuma sekitar 160cm untuk ukuran tinggi pintu masuk, maka atapnya salah desain sehingga bocor seperti ini.
*menurut interview (Minggu, 24 Sept, 2023), meski tapping video-nya mungkin sudah jauh hari, Menteri Budi berkata konsultan LRT adalah Inggris dan Perancis, tanpa menyebut perusahaan. Entah lupa me-mentioned SIEMENS yang Jerman. Biasanya terkait perkeretaa, konsultan yang piawai dalam hal ini dan dari Inggris dan Perancis, setidaknya adalah THALES
(Baik KRL dan LRT diduga) “Lift nya diduga dikorupsi”, duit budget pengadaan lift harusnya bisa pesan lift yang bagusan, tapi yang dimenangkan lift abal-abal yang sering rusak. “Eskalator nya diduga dikorupsi”, duit budget pengadaan eskalator harusnya bisa pesan eskalator yang bagusan, tapi yang dimenangkan adalah pemegang tender kualitas eskalatot abal-abal yang sering rusak. Khusus LRT (bukan KRL), bahkan selenting omongan - makian “KERETANYA DIKORUPSI” (mungkin), harusnya kabin kereta LRT setinggi sekian, ternyata cuma 160 centi lol. Kereta LRT memang amat pendek. Perempuan yang amat saya cintai, 177 centi.
Saya sadar, semua stakeholder terkait kereta di NKRI dan dimiliki pemerintah, sedang harus AMAT BERHEMAT karena tekanan biaya pembangunan Kereta Cepat. Meski jelas-jelas penganggaran kereta cepat India (atas bantuan dan atau asistensi Jepang) bengkaknya lebih parah secara persentase dibanding Indonesia (dibantu China). Hanya karena persahabatan amat panjang PM Modi dan almarhum PM Abe Shinzo, dan sentimen “pokoknya China jelek, non China baik” membuat seolah-olah proyek China di Indonesia selalu jelek. Saya tidak kemudian meyakini bahwa sedemikian berhemat sehingga lift, eskalator pakai kualitas super jelek, atau ketinggian kabin LRT “dipotong” tentunya.
Suatu berbulan lalu (meski saya sudah blokir akunnya, semua), salah satu anak dari Pak Anang Rizkani Noor mendapat komentar di kolom komen instagram “kak, kayak ga pernah keringetan, rumahnya gede banget”. Saya ga mau doxx (karena alamat dan posisi ibu saya di doxx sehingga ditabrak truk dengan sengaja), dan tahu dengan gampang bahwa ketiga anak Pak Anang akan menikahi (semuanya) anak orang kaya juga.
Tapi dengan power sedemikian besar, power money sedemikian raksasa, membiarkan ratusan hari double tapping? LOL.
Mungkin ini bukan korupsi. Tapi kesengajaan sistem untuk mencuri uang saldo anda.
Dan saya ga mau menghapus tulisan ini.
Siapa tahu saya jadi Presiden. Dan artinya Jakarta, di 2060, saat saya jadi Presiden misalnya (atau lebih cepat dari 2060) Jakarta tidak jadi kota sepenting saat ini, bukan semata sudah ada ibukota baru. Tapi saya bersumpah demi Tuhan, atas kesedihan-marah dari mba-mba pekerja pas-pasan gaji pada Oktober 2022, yang marah dan meminta penjelasan kenapa dia mengalami double tapping, dan ratusan ribu orang yang mungkin mengalami hal serupa, jika saya jadi Presiden, saya bersumpah menggratiskan semua transportasi dibawah / owned pemprov Jakarta — saya minta Gubernur Jakarta saat itu menggratiskan, mungkin dalam kurun waktu tertentu/sekian, misal 6 bulan gratis. Moral Hazard, atas puluhan tahun sebelumnya, 2022 - 2023m seorang lulusan HI UGM yang jauh lebih berkuasa, membiarkan double tapping ini. Yang membuat sebagian pendapatan Busway - PT Transjakarta, tentu saja haram (sebagian).
Substack saya yakini akan eksis selamanya (tidak seperti tumblr yang megap-megap), dan anda bisa menagih janji saya ini saat saya jadi Presiden suatu waktu. Saya mungkin disiksa oleh Tuhan kalau tidak bersuara seperti ini. Saya memilih menulis ini, agar terlepas dari beban moral hazard. Moralitas bahwa saya tahu, 11 bulan lalu, mba-mba pekerja pas-pasan (mudah-mudaha hidup dan rejekinya amat melimpah saat ini, amin…) mungkin sambil menangis, marah via twit(s) kepada TransJakarta, rangkaian twit (sembari menangis) dia meminta penjelasan double tapping tanpa bermaksud minta uang (fisik) pengganti.
Meski kalau misal saya jadi Presiden, saya lebih suka atau lebih senang ditagih hal lain: janji anggaran pendidikan yang lebih berkeadilan, bukan untuk orang kaya, karena teman baik saya nyaris mati kedinginan tanpa bantuan negara. Tapi memang dengan 300 hari lebih double tapping, entah berapa juta orang dirugikan, satu-satunya saya menghapus dosa (tidak langsung) senior puluhan tahun (*bahkan saya belum “dibikin”) diatas saya, ratusan miliar tercuri sistematis, satu-satunya menghaous dosa HI UGM mungkin ya saya jadi Presiden.
========END————
Thank you, as always, for reading. If you have anything like a spark file, or master thought list (spark file sounds so much cooler), let me know how you use it in the comments below. Thank you so much for letting me vent! If you enjoyed this article, you can give pledge to me same as 25 subscribers (click PLEDGE button) or simply share this article with a friend. It helps me more than you realise.
If you enjoyed this post, please share it.
______________
Professor Hendrik, Professor Eric, and another person, Prof David A. Andelman, former Bureau Chief NYTimes recommended my substack, also some Chief Technology of Financial Times (FT) recommended my substack, not only subscribe. I'd be happy to get more & more PLEDGE and recommendations for better crafted writing (via Bank Central Asia (with my full-name ADI MULIA PRADANA, clearing code 0140119, account number 0201558866 or via STRIPE. For me, prefer Bank Central Asia).
If a friend sent this to you, you could subscribe here 👇. All content is free, and paid subscriptions are voluntary.
——————————————————————————————————
-prada- Adi Mulia Pradana is a Helper. Former adviser (President Indonesia) Jokowi for mapping 2-times election. I used to get paid to catch all these blunders—now I do it for free. Trying to work out what's going on, what happens next. Now figure out and or prevent catastrophic of everything.
(Very rare compliment and initiative pledge, and hopefully more readers more pledges to me. Thank you. My note-live blog about Russia - Ukraine already click-read 6 millions, not counting another note especially Live Update Substack (mostly Live Update Election or massive incident)
=======
Thanks for reading Prada’s Newsletter. I was lured, inspired by someone writer, his post in LinkedIn months ago, “Currently after a routine daily writing newsletter in the last 10 years, my subscriber reaches 100,000. Maybe one of my subscribers is your boss.” After I get followed / subscribed by (literally) prominent AI and prominent Chief Product and Technology of mammoth global media (both: Sir, thank you so much), I try crafting more / better writing.
To get the ones who really appreciate your writing, and now prominent people appreciate my writing, priceless feeling. Prada ungated/no paywall every notes-but thank you for anyone open initiative pledge to me.
(Promoting to more engage in Substack) Seamless to listen to your favorite podcasts on Substack. You can buy a better headset to listen to a podcast here (GST DE352306207).
Listeners on Apple Podcasts, Spotify, Overcast, or Pocket Casts simultaneously. podcasting can transform more of a conversation. Invite listeners to weigh in on episodes directly with you and with each other through discussion threads. At Substack, the process is to build with writers. Podcasts are an amazing feature of the Substack. I wish it had a feature to read the words we have written down without us having to do the speaking. Thanks for reading Prada’s Newsletter.
Wants comfy jogging pants / jogginghose amid scorching summer or (one day) harsh winter like black jogginghose or khaki/beige jogginghose like this? click
Headset and Mic can buy in here, but not including this cat, laptop, and couch / sofa.