Purge in Indonesia Before Election 2024, Jokowi's Forge Plans to Increase Power ("Bersih-Bersih" Sebelum Pilpres 2024)
Reno Nevada 4.51am / DC 7.51am / Jakarta 6.51pm
(Full Indonesian, I’m sorry for global-english speak readers)
Beberapa hari lalu stakeholder Singapore yang “amat didengar” PM Lee Hsien-Loong dan “calon PM penerus” Lawrence Wong datang ke IKN NUSANTARA, sebagai tindak lanjut kunjungan Jokowi menemui langsung Lee Hsien-Loong di Singapore, pasca berminggu sebelumnya PM Lee dan kepala negara ASEAN lainnya (kecuali PM Thai karena sibuk pemilu) KTT ASEAN di Labuan Bajo.
Anda tahu ironi gambar ini (tapi tidak muncul di gambar ini)? Duta Besar Indonesia untuk Singapore adalah Suryo Pratomo, orang amat dekat Surya Paloh, mungkin jauh lebih dekat Paloh - Suryo Pratomo dibanding Paloh - Plate. Sejak 5 bulan terakhir masif sekali Metro TV (milik Paloh) menjelekkan IKN. Kalau Dubes Indoesia untuk Amerika bisa dadakan diganti, mungkin juga Pak Suryo di Singapore.
Ada upaya masif agar IKN NUSANTARA mangkrak—-dimana satu-satunya cara adalah dengan menjadikan Anies Baswedan sebagai Presiden, orang yang bahkan belum punya Cawapres dan bahkan belum punya tiket / 20% treshold mencapreskan. Nasdem dan PKS jika ditambah (persentase suara mereka di Pemilu 2019) tidak cukup / masih dibawah 20%. Demokrat sangat mungkin tidak mendukung Anies jika AHY tidak jadi cawapres. Meski satu-satunya cara agar Demokrat “merasa impas” dengan PDIP adalah agar (segala cara) Anies Baswedan jadi Presiden. Impas: Demokrat selama ini diolok karena hancur / mangkrak proyek puluhan triliun wisma atlet Hambalang. Satu-satunya cara bagi segelintir elite Demokrat agar merasa impas” hanya dengan cara IKN NUSANTARA mangkrak juga, dan satu-satunya tokoh yang anti IKN NUSANTARA yang berpotensi dicapreskan hanya Anies.
Kembali ke Paloh. Saya ingat betul bahwa tiap pekan ada acara Metro TV (saya ga mau googling lagi) “Presidential Corner”, yaitu semacam rangkuman sepekan kegiatan Jokowi. Pasca Nasdem memilih mencapreskan Anies, tentu saja acara itu ga ada lagi.
Lucunya, acara serupa tapi berbeda nama, kini (juga secara sepekan) ditayangkan di CNN Indonesia-TV / waralaba / franchise Amerika yang dibeli hak siarnya oleh Chairul Tanjung, dan selama ini CT Group / CT CORP amat dekat sekali dengan SBY / Susilo Bambang Yudhoyono. Bayangkan simpelnya: media yang amat SBY, malah menayangkan (tiap pekan) acara yang membahas capaian sepekan Jokowi. Satu-satunya orang yang paling mungkin menjadi “pelaku” suksesnya acara pekanan Jokowi di CNN Indonesia….adalah Mas Nezar Patria, yang akan dijelaskan di paragraf agak bawah.
Saya ga yakin apa yang terjadi beberapa jam lalu di Istana Negara, pelantikan / reshuffle kabinet, tidak mendadak. Saya masih amat percaya reshuffle ini mendadak. Mungkin 50:50 mendadak, sebagian nama sudah disiapkan jauh hari, sebagian nama amat mendadak.
Argumen saya:
Baru beberapa hari lalu Dubes China untuk Amerika Serikat, Xie Fang (beliau baru menjabat sekitar April 2023) menemui Dubes Indonesia Rosan Roeslani. Biasanya, pertemuan semacam ini menunjukkan keduanya masih akan amat lama menjabat Dubes.
Saya kaget betul (makanya) saat nama Pak Rosan jadi Wamen BUMN, tepatnya Wamen BUMN II. Tapi karena baru saja bertemu Dubes Xie Feng (yang pernah di Indonesia juga), tentu jadi gampang bagi Rosan untuk memastikan Kereta Cepat, dimana pembangunannya memang dibantu China.
Tentu saja juga mengagetkan bahwa ahli komunikasi yang selama ini diperbantukan dibawah jurisdiksi MenBUMN Erick Thohir, Mas Nezar Patria (saya bahkan pernah berulang mengemail Mas Nezar, bertahun lalu, sama sekali bukan tentang kerjaan) tiba-tiba jadi Wamenkominfo. Ini artinya sekaligus sangat mungkin merapikan dirjen-dirjen Kominfo. Salah satu dirjen kominfo yang tersisa pasca kasus Plate, yaitu Usman Kansong, masih di Kominfo. Entah 2-3 pekan kedepan. Usman Kansong amat dekat dengan Surya Paloh.
Disaat Mas Nezar Patria memimpin Jakpost (Jakarta Post), Jakpost pada saat 5 hari sebelum pilpres 2014 memasang editorial mendukung Jokowi. Sudah jamak hal semacam ini di media-media Eropa dan Amerika. Tapi mungkin jasa ini tidak dilupa Jokowi.
Mas Nezar setelah dari Jakpost menjadi petinggi CNN Indonesia, lalu staf dibawah Erick Thohir / Staf khusus BUMN, lalu kini Wamenkominfo. Sangat mungkin, suksesnya acara tiap pekan mengulas Jokowi, yang awalnya Metro TV dan kini di CNN Indonesia, berkat “koneksi” Mas Nezar. Erick Thohir, yang jelas-jelas pemilik MAHAKA MEDIA (Republika) berulang kali juga dapat spot khusus di CNN Indonesia. Terbaru, baru lihat di Twitter, disponsori BRI (salah satu BUMN terbesar di ASEAN, bukan cuma Indonesia), akan ada spot interview khusus CNN Indonesia dengan Erick Thohir. Mungkin, jasa terakhir Mas Nezar dari awalnya di KemenBUMN sebelum jadi Wamenkominfo. Toh sama-sama Medan Merdeka. KemenBUMN Medan Merdeka dekat kantor Gubernur DKI dan Perpu Nasional. Kominfo dekat Kemenhub dan Kemenhan serta Museum Nasional / Museum Gajah.
Pak Pahala Mansury, sangat BUMN Mandiri banget, tiba-tiba jadi Wamenlu, sangat related dengan situasi dedolarisasi saat ini.
Terlebih dimana BRICS makin menguat, dengan “joke” bahwa tambahan anggota BRICS (termasuk Uni Emirat Arab, Egypt / Mesir, Saudi, Indonesia, Mexico, dll) kelak BRICS harusnya bernama SUBSCRIBE). Maka wajar Jokowi dan Menlu Retno butuh orang yang jauh lebih paham lagi perbankan: Pak Pahala Mansury.
Yang dipilih Jokowi untuk Menkominfo bahkan orang paling benci Surya Paloh: seorang pendiri PROJO. Saat proses pilpres 2014 dan (makin vulgar terjadi saat) pilpres 2019, persaingan berkampanye antara Nasdem dan Projo amat kentara.
Kita semua melihat purge habis-habisan orang-orang Jokowi dan Ahok di Kantor Gubernur pasca Baswedan jadi DKI1.
Kita melihat purge habis2an orang-orang dekat Susi Pudjiastuti pasca “orangnya PDIP” jadi Menteri Kelautan.
Saya tahu betul (karena dari orang yang benar-benar di ring 1, juga beberapa pertanda berbagai acara / momen kenegaraan) bahwa Jokowi sebetulnya 90-95% memilih Hary Tanoe sebagai Menkominfo. Anak beliau adalah Wamen Pariwisata yang hanya setidaknya 2 bangunan terjeda dari Kominfo (yaitu Kemenhan, Museum Nasional). Ada suatu acara kenegaraan amat penting di/ke suatu negara lain, tapi Jokowi batalkan (/ menunda, sampai sekarang belum dilaksanakan) tapi Jokowi tiba-tiba memilih datang ke acara pernikahan anaknya Hary Tanoe. HT juga mendeklarasi mendukung Ganjar.
Apakah dengan tiba-tiba Budi Arie, orang yang amat pro Prabowo, adalah pertanda “JAWA BANGET” Jokowi lebih pro Prabowo dibanding Ganjar untuk pilpres? saya kira tidak. Karena dalam reshuffle adalah Menteri Kominfo baru + Wamenkominfo baru (Mas Nezar, yang baru saja di dm wanita yang baru banget menikah——dan si wanita ini bangga banget men DM ——- meski ga sefatal mantan menteri yang ngeliked model berbaju bikini, please Mas Nezar, stop ngerespon netihen dengan cara rentan setelah kini jadi Wamen), anda harusnya berpikir kebijakan Jokowi dengan set up 2 orang sekaligus di Kominfo bukan “leaning 2024” (Jokowi pro prabowo) tapi murni penghabisan anasir2 di Kominfo yang ngorup 90% anggaran BTS, dan kebetulan kubu Paloh —- orang yang sama yang ingin IKN hancur total / mangkrak.
Sekali lagi, anda bisa baca berita Metro TV dan Media Indonesia amat tendensius ke IKN ——- 180 derajat dibanding sebelum mencapreskan Anies (amat pro IKN). Mungkin, mungkin ya, jika HT - Mas Nezar yang jadi Menkominfo - Wamen dianggap “kurang jos”, “kurang maksimal” dalam menghadapi perpolitikan dan atau tricky mengatasi dampak pasca korupsi BTS—-yang kini dengan menyengaja Nasdem mencoba “menembak” dan atau “menyeret” Golkar padahal Golkar ga lagi ngapa2in dan ga mengurus apapun proyek Kominfo. Budi Arie sebagai PROJO lebih sanggup “main kotor” jika perlu (JIKA) Nasdem berbuat jahat kepada rezim baru Kominfo dibanding HT jika jadi Menkominfo.
Saya sudah baik-baik, amat sopan, amat pelan-pelan, mengingatkan bahwa (mungkin) kasus korupsi Kominfo akan menyeret HI UGM, beberapa orang. Saya kasihan. Saya amat hormat pada beberapa orang yang mungkin “dipaksa diseret” atas domino kasus kominfo karena (HI UGM dimaksud) orang yang amat baik. Tapi selama berbulan pasca Plate ditahan Kejagung, ibu saya ternyata hampir ditabrak (lagi) oleh orang tak dikenal, hampir sama seperti 2014 ditabrak truk dengan sengaja.
Saya tidak mau lagi tahu, bodoamat, dengan HI UGM. Beberapa orang menikmati uang negara. Saat kini korupsi di Kominfo makin liar, makin bunuh-bunuhan, dan benar-benar Jokowi pilih “orang kepercayaannya”, ya saya izin rehat. Toh beberapa oknum / hewan HI UGM baru saja membunuh / mengupayakan menabrak lagi ibu saya.
==========END————
Thank you, as always, for reading. If you have anything like a spark file, or master thought list (spark file sounds so much cooler), let me know how you use it in the comments below.
If you enjoyed this post, please share it.
If a friend sent this to you, you could subscribe here 👇. All content is free, and paid subscriptions are voluntary.
————
-prada- Adi Mulia Pradana is a Helper. Former adviser (President Indonesia) Jokowi for mapping 2-times election. I used to get paid to catch all these blunders—now I do it for free. Trying to work out what's going on, what happens next. Arch enemies of the tobacco industry, (still) survive after getting doxed. Now figure out, or, prevent catastrophic situations in the Indonesian administration from outside the government. After his mom was nearly killed by a syndicate, now I do it (catch all these blunders, especially blunders by an asshole syndicates) for free.
(Very rare compliment and initiative pledge. Thank you. Yes, even a lot of people associated me PRAVDA, not part of MIUCCIA PRADA. I’m literally asshole on debate, since in college). Especially after heated between Putin and Prigozhin. My note-live blog about Russia - Ukraine already click-read 4 millions.
=======
Thanks for reading Prada’s Newsletter. I was lured, inspired by someone writer, his post in LinkedIn months ago, “Currently after a routine daily writing newsletter in the last 10 years, my subscriber reaches 100,000. Maybe one of my subscribers is your boss.” After I get followed / subscribed by (literally) prominent AI and prominent Chief Product and Technology of mammoth global media (both: Sir, thank you so much), I try crafting more / better writing.
To get the ones who really appreciate your writing, and now prominent people appreciate my writing, priceless feeling. Prada ungated/no paywall every notes-but thank you for anyone open initiative pledge to me.
(Promoting to more engage in Substack) Seamless to listen to your favorite podcasts on Substack. You can buy a better headset to listen to a podcast here (GST DE352306207).
Listeners on Apple Podcasts, Spotify, Overcast, or Pocket Casts simultaneously. podcasting can transform more of a conversation. Invite listeners to weigh in on episodes directly with you and with each other through discussion threads. At Substack, the process is to build with writers. Podcasts are an amazing feature of the Substack. I wish it had a feature to read the words we have written down without us having to do the speaking. Thanks for reading Prada’s Newsletter.
Headset and Mic can buy in here, but not including this cat, laptop, and couch / sofa.
Interesting